Sains Garden
Kamis, 11 Juni 2015
Sabtu, 06 Juni 2015
ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA
HIDROSFER
Waspita
Program
Studi IPA, Fakultas Ilmu Kependidikan
Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa
Abstrak
Planet
bumi terdiri atas lapisan atmosfer, hidrosfer, litosfer, dan biosfer.
Hidrosfer dapat diartikan daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi
yang bulat. Persebaran
hidrosfer di permukaan bumi terbagi menjadi 2,
yaitu perairan
darat dan perairan laut. Daerah
perairan
ini meliputi samudera, laut, danau, sungai, gletser, air tanah, dan
uap air yang terdapat di atmosfer. Diperkirakan hampir tiga perempat
atau 75% muka bumi tertutup oleh air. Jumlah air yang tetap dan
selalu bergerak dalam satu lingkaran peredaran membentuk suatu siklus
yang dinamakan siklus hidrologi, siklus air, atau daur hidrologi.
Siklus hidrologi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu siklus pendek,
sedang, dan panjang.
Kata
kunci: air,
hidrosfer, siklus, bumi
PENDAHULUAN
Air
adalah salah satu sumber kekuatan dan energi yang ada di muka bumi.
Air memilikiperanan yang sangat penting bagi kehidupan mahluk hidup
baik hewan, tumbuhan maupun manusia. Lebih dari 75% permukaan bumi di
tutupi oleh air yang sisanya terdiri dari benua-benua yang terdapat
sungai, danau, lautan dan samudera.
Hidrosfer
adalah lapisan air yang terdapat dipermukaan bumi. Air dapat
dikatakan sebagai sumber dari kehidupan, karena tanpa adanya air
mahluk hidup yang ada di bumi tidak dapat tumbuh dan berkembang.
Namun kenyataannya sekarang ini banyak sekali permasalah yang
berkaitan dengan air seperti bencana kekeringan, sulit mendapatkan
air bersih, banjir dan berbagai pencemaran air yang sangat
memprihatinkan dan mengancam kehidupan yang ada di bumi.
Faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah tersebut
adalah
terganggunya siklus air dibumi. Menurut beberapa ilmuwan mengatakan
bahwa, air di bumi jumlahnya selalu tetap, hal ini karena adanya
siklus air yang terus berputar, seperti bumi mengitari matahari.
Oleh karena itu makalah ini dibuat untuk menjelaskan hidrosfer,
siklus hidrosfer dan persebaran air dimuka bumi.
PEMBAHASAN
A.
Hidrosfer
Hidrosfer
berasal dari kata hidros
(air)
dan
sphere
(daerah
atau bulatan).
Hidrosfer dapat diartikan daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi
yang bulat. Daerah
perairan
ini meliputi samudera, laut, danau, sungai, gletser, air tanah, dan
uap air yang terdapat di atmosfer. Diperkirakan hampir tiga perempat
atau 75 % muka bumi tertutup oleh air. Jadi dapat dikatakan bumi ini
adalah planet air.
Tabel 1. Persentase
luas permukaan laut dan luas permukaan daratan di
belahan
bumi utara dan selatan.
-
Belahan BumiLuas Lautan (%)Luas Daratan (%)Utara6139Selatan8119
B.
Siklus
Hidrologi
Jumlah
air di bumi ini tetap, tidak berubah. Jumlah air yang tetap dan
selalu bergerak dalam satu lingkaran peredaran membentuk suatu siklus
yang dinamakan siklus hidrologi, siklus air, atau daur hidrologi.
Siklus hidrologi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu siklus pendek,
sedang, dan panjang.
1.
Siklus
Pendek
Siklus
pendek merupakan suatu proses peredaran air dengan jangka waktu yang
relatif cepat. Prosesnya diawali dengam air laut mengalami evaporasi
(penguapan), karena adanya panas dari sinar matahari. Uap air dari
evaporasi naik ke atas sampai pada ketinggian tertentu dan mengalami
kondensasi sehingga terbentuk awan. Awan semakin lama semakin besar,
maka turunlah sebagai hujan di atas laut. Air yang turun ini kembali
menjadi air laut yang akan mengalami evaporasi lagi.
Gambar 1. Siklus
Pendek
2.
Siklus Sedang
Air
laut mengalami evaporasi menuju atmosfer, dalam bentuk uap air karena
panas sinar matahari. Angin yang bertiup membawa uap air laut ke arah
daratan. Pada ketinggian tertentu, uap air yang berasal dari
evaporasi air laut, sungai, dan danau terkumpul makin banyak di
udara. Suatu saat uap air menjadi jenuh dan mengalami kondensasi,
kemudian menjadi hujan. Air hujan yang jatuh di daratan selanjutnya
mengalir ke parit, selokan, sungai, danau, dan menuju ke laut lagi.
Gambar 2. Siklus
Sedang
3.
Siklus Panjang
Gambar
3. Siklus panjang
Panas
sinar matahari menyebabkan evaporasi air laut. Angin membawa uap air
laut ke arah daratan dan bergabung bersama dengan uap air yang
berasal dari danau, sungai, dan tubuh perairan lainnya, serta hasil
transpirasi dari tumbuhan. Uap air ini berubah menjadi awan dan turun
sebagai presipitasi (hujan). Air hujan yang jatuh, sebagian meresap
ke dalam tanah (infiltrasi) menjadi air tanah. Adakalanya presipitasi
tidak berbentuk hujan, tetapi berbentuk salju atau es. Sebagian air
hujan diserap oleh tumbuhan serta sebagian lagi mengalir di permukaan
tanah menuju parit, selokan, sungai, danau, dan selanjutnya ke laut.
Aliran air tanah ini disebut perkolasi dan berakhir menuju ke laut.
Air tanah juga dapat muncul ke permukaan menjadi mata air. Siklus
panjang merupakan siklus yang berlangsung paling lama dan prosesnya
paling lengkap. Dalam siklus hidrologi tersebut di atas, terdapat
beberapa proses yang mengikuti gejala meteorologis dan klimatalogis
sehingga siklus hidrologi tersebut terjadi. Proses-proses tersebut
adalah:
a)
Transpirasi,
adalah proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melalui stomata
atau
mulut daun.
b) Evaporasi,
adalah penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses perubahan
wujud air menjadi gas. Penguapan di bumi 80% berasal dari penguapan
air laut.
c) Evapotranspirasi,
adalah proses gabungan antara evaporasi dan transpirasi.
d) Kondensasi,
merupakan proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat
pendinginan.
e) Presipitasi,
merupakan segala bentuk hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi
hujan air, hujan es, dan hujan salju.
f) Run
off (aliran permukaan), merupakan pergerakan aliran air di permukaan
tanah melalui sungai dan anak sungai.
g) Adveksi,
adalah transportasi air pada gerakan horizontal seperti transportasi
panas dan uap air oleh gerakan udara mendatar dari satu lokasi ke
lokasi yang lain.
h) Infiltrasi,
yaitu perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori
tanah.
C.
Persebaran
Hidrosfer di Permukaan Bumi
Persebaran
hidrosfer di permukaan bumi terbagi menjadi 2,
yaitu perairan
darat dan perairan laut yaitu sebagai berikut.
1. Perairan
di Darat
Perairan
di darat merupakan salah satu cakupan dari hidrosfer dalam bumi.
Jenis-jenis perairan darat adalah sebagai berikut:
a. Air
Tanah
Air
tanah adalah air yang terdapat atau tersimpan di dalam tanah. Air
tanah berasal dari air hujan, laut, atau magma.
1)
Manfaat
Air Tanah
Manfaat
air tanah bagi kehidupan, antara lain:
a)
merupakan
bagian yang penting dalam siklus hidrologi,
b)
menyediakan
kebutuhan air bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan,
c)
merupakan
persediaan air bersih secara alami,
d)
untuk
keperluan hidup manusia antara lain minum, memasak, dan mencuci,
e) untuk
keperluan industri, misalnya industri tekstil dan industri farmasi,
dan
f) untuk
irigasi pada sektor pertanian.
b.
Sungai
Sungai
adalah air tawar dari sumber alamiah yang mengalir dari tempat
yang
lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah dan menuju atau bermuara ke
laut,
danau atau sungai yang lebih besar. Arus air di bagian hulu sungai
(umumnya
terletak
di daerah pegunungan) biasanya lebih deras dibandingkan dengan arus
sungai
di bagian hilir. Aliran sungai seringkali berliku-liku karena
terjadinya
proses
pengikisan dan pengendapan di sepanjang sungai
1)
Keuntungan
dan Kerugian Keberadaan Sungai
Keuntungan
dari keberadaan sungai antara lain sebagai berikut.
a) Sumber
air bagi pertanian atau irigasi dan usaha perikanan darat.
b) Tempat
pengembangbiakan dan penangkapan ikan guna memenuhi
kebutuhan
manusia akan protein hewani.
c)
Sumber
tenaga untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
d)
Tempat
rekreasi, misalnya melihat keindahan air terjun dan bendungan.
e)
Untuk
kehidupan sehari-hari bagi penduduk yang tinggal di tepi sungai,
seperti
mencuci,
mandi, dan membersihkan perabot rumah tangga.
f) Tempat
berolahraga seperti arung jeram dan dayung.
Selain
beberapa manfaat di atas, sungai dapat mendatangkan kerugian bagi
kehidupan manusia terutama yang tinggal di sekitar aliran sungai
Kerugian - kerugian itu adalah sebagai berikut.
a)
Sebagai
media penyebaran bibit penyakit, seperti kolera, disentri, dan
lain-lain.
b)
Dapat
menyebabkan polusi air, terutama sungai-sungai yang penuh dengan
sampah.
c)
Dapat
menimbulkan banjir dan mendatangkan kerugian yang cukup besar bagi
manusia.
2) Penanggulangan
Banjir
Upaya
tersebut antara lain sebagai berikut.
a) Upaya
penghijauan dan penghutanan kembali wilayah-wilayah yang telah
gundul.
b) Pembuatan
teras dan petakan pada lahan miring untuk mencegah terjadinya erosi.
c) Buat
tanggul di pinggir sungai untuk menahan luapansungai saat musim
hujan.
d) Pembuatan
bendungan serbaguna
e) Meningkatkan
kesadaran masyarakat dalam upaya memelihara lingkungan
c. Danau
Danau
adalah cekungan yang merupakan genangan air yang sangat luas di
daratan. Danau dapat dipandang sebagai tempat penampungan (reservoir)
air tawar di darat pada ketinggian tertentu di atas permukaan laut
yang bersumber dari mata air, air hujan, sungai, dan gletser.
1) Manfaat
Terjadinya Danau
Danau
mempunyai banyak kegunaan antara lain untuk pengairan lahan pertanian
(irigasi), pembangkit tenaga listrik, perikanan, rekreasi, olahraga,
dan pelayaran. Pemanfaatan seperti tertulis di atas bergantung kepada
kondisi yang dimiliki danau atau waduk tersebut. Waduk juga memiliki
fungsi menampung kelebihan air, agar tidak menimbulkan banjir di
daerah aliran sungai bagian hilir.
2) Upaya
Pelestarian Danau
Pelestarian
suatu danau dapat ditempuh dengan cara-cara berikut:
a) Menjaga
kelestarian hutan dan penghijauan daerah disekitar sungai yang menuju
ke danau, sehingga material yang dibawa sungai tersebut sangat
sedikit
b) Mencegah
masuknya polutan (polutan yang berasal dari pabrik) ke aliran sungai
yang menuju danau, sehingga tidak terjadi pencemaran danau
c) Membina
masyarakat agar tidak menggunakan bahan peledak dan racun untuk
menangkap ikan di danau
d)
Membina
masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai yang mengalir ke
danau
d.
Rawa
Rawa
adalah tanah basah yang sering digenangi air karena letaknya yang
relatif rendah. Rawa biasanya ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan yang
batangnya lunak atau rumput-rumputan. Ada dua jenis rawa, yaitu rawa
di daerah pedalaman yang berisi air tawar dan rawa yang disebabkan
oleh pasang naik dan pasang turun yang berisi air asin. Rawa-rawa
banyak terdapat di Pantai Sumatra bagian timur dan Pantai Kalimantan
bagian selatan.
1) Manfaat
Rawa
Beberapa
manfaat rawa bagi kehidupan antara lain sebagai berikut.
a)
Rawa
di tepi sungai dapat ditanami padi
b)
Beberapa
jenis rawa dapat
menghasilkan ikan
c)
Dareah
rawa dapat juga dijadikan pemukiman dengan rumah-rumah bertiang
tinggi, dengan perahu sebagai alat angkutnya
d) Setelah
di keringkan rawa dapat dijadikan lahan pertanian tanah kering
e.
Gletser
Gletser
adalah massa besar es yang terbentuk dari penimbunan salju dan
bergerak menuju ke bawah akibat gravitasi bumi, sambil menguap
ataupun meleleh. Timbunan salju lama kelamaan menjadi sangat tebal,
sehingga akan terbentuk lapisan es di atas permukaan bumi. Lapisan es
yang tebal menjadi materi yang plastis dan mempunyai gaya gravitasi
yang sangat besar, sehingga es tersebut secara perlahan-lahan
bergerak menyebar ke daerah yang lebih luas atau turun melalui lereng
pegunungan. Massa es yang bergerak itulah yang disebut gletser.
1) Manfaat
Gletser
a) Adanya
gletser menyebabkan terbentuknya danau-danau glasial
b) Adanya gletser menyebabkan terbentuknya pantai fyord sebagai hasil erosi
glasial.
c) Sebagai
tempat penelitian ahli glasiologi.
d) Daerah
padang salju merupakan tempat berolah raga musim dingin (ski).
e) Sebagai
sumber air bagi sungai di bawahnya.
2.
Perairan
di
Laut
Laut
adalah air yang berada di permukaan bumi yang menghubungkan
antarpulau dan antarbenua. Volume air laut meliputi 97,2% dari
seluruh volume air di permukaan bumi, dan dilihat dari luasnya
meliputi 71% dari luas permukaan bumi.
a.
Kadar
Garam Air Laut
Kadar
garam air laut di berbagai tempat tidaklah sama. Kadar garam yang
normal rata-rata
adalah 3,5%. Laut yang mempunyai kadar garam di atas 3,5% adalah laut
berkadar garam tinggi, misalnya Laut Mati (27,5%), Terusan Zues (6%),
dan Laut Merah (4%). Di daerah tersebut terjadi penguapan yang kuat
curah hujan sedikit dan terdapat sedikit muara sungai. Laut yang
kadar garamnya rendah adalah laut yang memiliki kadar garam di bawah
3,5%, misalnya Teluk Bornis (2%), laut Hitam (1,6%), dan Laut Timur
(1,2%). Di daerah ini penguapannya kurang, banyak muara-muara sungai,
umumnya terletak di daerah sedang.
Faktor
yang menentukan tinggi rendahnya salinitas (kandungan garam) di laut
ialah kuat tidaknya penguapan yang terjadi, banyaknya muara sungai,
dan tinggi rendahnya curah hujan.
b.
Klasifikasi
Laut
1) Berdasarkan
Letaknya
Berdasarkan
letaknya laut dibedakan sebagai berikut:
a)
Laut
pedalaman adalah laut yang terletak di tengah benua; contoh Laut
Kaspia.
b)
Laut
tengah adalah laut yang terletak di antara dua benua, .
c)
Laut
tepi adalah laut yang terletak di tepi benua dan dipisahkan dari
samudra yang luas oleh gugusan pulau. Contoh laut Tepi antara lain
Laut Cina Selatan dan Laut Jepang.
2)
Berdasarkan
Kedalamannya
Berdasarkan
kedalamannya laut dibedakan sebagai berikut.
a)
Zona
litoral atau jalur-pasang, yaitu bagian cekungan lautan yang terletak
di antara daerah pasang dan surut.
b)
Zona
neritik, yaitu daerah laut yang kedalamannya < 200 m (laut
dangkal).
c)
Zona
batial, yaitu yang kedalamannya antara 200 – 2.000 m.
d)
Zona
abisal, yaitu daerah laut yang kedalamannya lebih dari 2.000 m.
3)
Berdasarkan
Cara Terjadinya
Berdasarkan
cara terjadinya laut dibedakan sebagai berikut.
a)
Laut
trangresi adalah laut yang terjadi karena naiknya permukaan air laut
yang disebabkan oleh pencairan es di kutub pada akhir zaman es atau
glasial;misalnya Laut Jawa.
b) Laut
ingresi adalah laut yang terjadi karena adanya penurunan dasar laut
oleh tenaga tektonik; misal Laut Tengah, Laut Karibia, dan Laut
Banda.
c) Laut
regresi adalah laut yang menyempit, terjadi karena permukaan air laut
turun
pada awal zaman es. Suhu di permukaan bumi turun sehingga banyak
terjadi pembekuan air, terutama di daerah kutub. Akhirnya permukaan
air laut turun atau menyempit.
c.
Relief Dasar Laut
Relief
dasar laut dibedakan sebagai berikut.
1)
Paparan
Benua adalah dasar laut yang landai terhampar di tepi benua dengan
kedalaman rata-rata 200 m. Paparan terbentuk melalui gabungan proses
erosi marin dan sedimentasi yang disebabkan oleh gelombang laut.
Contohnya Paparan Sunda di tepi Benua Asia dan Paparan Sahul di tepi
Benua Australia.
2) The
Deep
adalah dasar laut yang menjorok ke bawah sehingga letaknya lebih
rendah dari daerah sekitarnya. Kedalaman the deep mencapai ribuan
meter. Berdasarkan bentuknya, the
deep
dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a)
Basin
(lubuk laut atau ledok laut) adalah dasar laut yang berbentuk
cekungan. Potongan melintangnya berbentuk huruf U karena memiliki
tebing yang curam dan dasar yang mendatar dengan kedalaman mencapai
5.000 m; misalnya Ledok Sulu, Ledok Sulawesi, dan Ledok Banda.
b) Palung
laut adalah dasar laut yang terdalam, tepinya terjal dan sempit,
memiliki kedalaman lebih dari 5.000 m. Bentuknya memanjang dan
potongan melintangnya seperti huruf V; misalnya palung laut di
sebelah barat Pulau Sumatra dan Palung Mindanau di Filipina.
c)
Gunung
laut adalah gunung yang muncul dari dasar laut; misal Gunung Krakatau
di Jawa Barat.
d)
Punggung
laut adalah deretan pegunungan dasar laut yang puncaknya tidak
mencapai permukaan laut, disebut juga dengan ambang laut; misal
Ambang Sulawesi yang berada di antara cekungan Sulawesi dan Samudra
Pasifik.
e)
Atol
adalah terumbu karang yang sebagian terendam air laut yang membentuk
lingkaran, dengan pulau-pulau rendah di sekeliling laguna besar yang
berbentuk gelang. Organisme laut dapat digolongkan ke dalam tiga
kelompok utama, yaitu bentos, nekton, dan plankton. Ketiga jenis
organisme itu mempunyai sifat yang berbeda-beda.
d.
Manfaat
Laut bagi Kehidupan
1) Di
Bidang Perikanan
Di
dalam laut terdapat berbagai jenis ikan yang jumlah sangat banyak.
Secara geografis perairan yang kaya berbagai jenis ikan antara lain
tepian Laut Cina Selatan, tepian Samudra Pasifik, dan tepian samudra
Hindia. Di Indonesia, laut yang kaya akan ikan antara lain Laut
Natuna, Laut Sulawesi sampai Papua, laut di sebelah barat Pulau
Sumatra sampai sebelah selatan Nusa Tenggara Timur.
2) Di
Bidang Pertanian Laut
Di
bidang pertanian laut khususnya untuk budidaya rumput laut. Manfaat
dari rumput laut di antaranya, sebagai bahan pembuat agaragar dan
bahan dasar kosmetika.
3) Sumber
Mineral
Beberapa
material laut antara lain sebagai berikut.
a)
Fosfat
berasal dari tulang-belulang ikan dan kotoran burung pemakan ikan.
Fosfat dapat dimanfaatkan sebagai bahan pupuk.
b)
Endapan
metalik, seperti timah dan bauksit.
c)
Garam,
kegiatan penambangan garam di Indonesia antara lain di pantai Pulau
madura (Sumenep, Kalianget) serta di pantai Pulau Jawa (Rembang).
d)
Bahan
baku obat-obatan, berbagai bahan kimia yang terkandung dalam biota
laut dapat digunakan untuk bahan baku obat-obatan.
e)
Tempat
Olahraga dan Wisata
Pemandangan
laut yang indah baik di pantai maupun di dalam laut menarik
perhatian, seperti taman laut Bunaken (Sulawesi Utara) dan
terumbu-terumbu karang di Lombok. Laut juga merupakan sarana untuk
olahraga air seperti menyelam, selancar air, dan berlayar, sehingga
menarik menarik minat para wisatawan baik domestik maupun
mancanegara.
f)
Sarana
Transportasi
Laut
merupakan sarana lalu lintas air yang murah, karena hampir tidak
diperlukan biaya pembuatan dan pemeliharaan. Melalui laut,
bermacam-macam hasil dapat didistribusikan dari satu tempat ke tempat
lain. Laut dapat juga dijadikan sarana untuk menjalin hubungan timbal
balik antara negara yang satu dengan negara yang lain.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan makalah
yang telah dibuat maka dapat disimpulkan bahwa hidrosfer adalah
daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi yang bulat. Jumlah air
yang tetap dan selalu bergerak dalam satu lingkaran peredaran
membentuk suatu siklus yang dinamakan siklus hidrologi, siklus air,
atau daur hidrologi. Siklus hidrologi dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu siklus pendek, sedang, dan panjang. Siklus hidrologi terjadi
melalui proses-proses yaitu sebagai berikut:
1. Transpirasi,
adalah proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melalui stomata
atau mulut daun.
2. Evaporasi,
adalah penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses perubahan
wujud air menjadi gas. Penguapan di bumi 80% berasal dari penguapan
air laut.
3. Evapotranspirasi,
adalah proses gabungan antara evaporasi dan transpirasi.
4. Kondensasi,
merupakan proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat
pendinginan.
5. Presipitasi,
merupakan segala bentuk hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi
hujan air, hujan es, dan hujan salju.
6.
Run
off (aliran permukaan), merupakan pergerakan aliran air di permukaan
tanah melalui sungai dan anak sungai.
7. Adveksi,
adalah transportasi air pada gerakan horizontal seperti transportasi
panas dan uap air oleh gerakan udara mendatar dari satu lokasi ke
lokasi yang lain.
8. Infiltrasi,
yaitu perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori
tanah.
Persebaran
hidrosfer di permukaan bumi terbagi menjadi 2,
yaitu perairan
darat adalah perairan yang terdapat dipermukaan tanah diantaranya air
tanah, sungai, danau, rawa, dan gletser serta perairan laut air
yang berada di permukaan bumi yang menghubungkan antarpulau dan
antarbenua.
B.
Saran
Pembahasan dalam
makalah ini belum dapat dikatakan sempurna, sehingga diharapkan bagi
pembaca untuk mengkaji lebih dalam dan dapat memperbaikinya
kekurangan yang terdapat dalam makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Noor,
Djuhari. 2009. Pengantar Geologi. Bogor: Graha Ilmu.
Pramono, Heru. 2003.
Geomorfologi Dasar. Yogyakarta: UNY Press.
Tjasyono, Bayong.
2009. Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
http://www.zonasiswa.com/2014/07/hidrosfer-lapisan-air.html
http://zakroz.blogspot.com/2011/04/pengertian-hidrosfer.html
Langganan:
Postingan
(
Atom
)