Blogger Widgets Sains Garden: ZOOLOGI

Sabtu, 06 Juni 2015

ZOOLOGI



A.    Ciri Umum dan Klasifikasi Filum Arthropoda
1.      Ciri-ciri Umum
Arthropoda berasal dari dua kata yaitu arthres yang artinya bersendi-sendi dan poda yang artinya kaki (alat ekstremitas). Jadi Arthropda adalah kelompok hewan yang mempunyai kaki yang bersendi-sendi, seperti serangga, laba-laba, udang dan lipan. Filum ini mempunyai anggota yang paling banyak diantara filum-filum yang lain. Kelompok ini mempunyai ciri karakteristik yaitu:
a.    Segmen tubuh yang heteronom, yaitu segmentasinya tidak sampai pada alat-alat dalamnya.
b.   Susunan saraf tangga tali yang terdiri dari ganglion cerebrale dan ganglion longitudinal.
c. Sistem peredaran darah terbuka dan belum mempunyai jantung, tetapi mempunyai pembuluh yang memanjang disebelah dorsalnya yang berfungsi seperti halnya jantung.
d. Rongga badan sepanjang tubuhnya yang merupakan gabungan dari ektoderm dan mesoderm.
e.   Permukaan tubuh dilapisi eksoskeleton yang keras berasal dari kutikula, yang merupakan hasil sekresi dari sel-sel epidermis bawahnya, tersusun dari zat kitin (amino polysakarida) yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan.

Gambar 1. Bagian struktur tubuh arthrophoda
2.      Klasifikasi
Secara umum filum Arthropoda terbagi menjadi 4 kelas dintaranya:
a.      Kelas Crustacea
Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta = kulit) memiliki kulit yang keras. Udang, lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini. Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang hidup di darat. Kelompok hewan ini bernafas dengan insang (stenidia), tubuhnya terdiri dari kepala (caput), thorax dan abdomen, namun bagian caput dan thorax bergabung membentuk chephalothorax. Kepala sebenarnya terdiri dari 5 segmen dengan 2 pasang antena, 1 pasang mandubula dan 2 pasang maksilla.Bagian thorax berekstremitas dengan jumlah yang bervariasi, diabdomen terdapat alat ekstremitas yang telah mereduksi. Setiap eksoskeleton mempunyai bagian yang terdiri dari:
1)      Tergum, yaitu daratan dorsal yang konvex
2)      Sternum terletak didaratan ventral
3)      Pleura, daerah di kedua sisi lateral
4)      Epimera, daerah yang lebih sempit diantara plaura dan pangkal kaki
Cephalothorax terdiri dari 13 ruas yang menjadi satu dan abdomen terdiri dari 6 ruas yang diakhiri dengan terminal yang disebut telson. Pada setiap segmen tubuh memiliki 1 pasang ekstremitas dilengkapi dengan otot yang kerjanya saling bertolak belakang. Alat pencernaan terdiri dari mulu-esophagus-ventriculus-intestinum dan anus yang makanannya adalah siput, berudu, larva insect, ikan-ikan kecil dan sisa zat organic yang membusuk. Alat peredaran darah terdiri dari pembuluh-pembuluh, dengan cairan yang tidak berwarna, sel-selnya amebiod dan corpuscular, fungsi dari darah ini sebagai alat transportasi.
Sistem ekskresi erdiri dari 2 buah gelenjar hijau yang membuat cairan berwarna hijau, strukturna seperti nepridium. Alat indra udang berupa mata facet/kompleks yang terletak diujung suatu tangkai yang bergerak, berjumlah sepasang di kiri kanan rostrum, mata tersebut dapat membentuk bayangan mosaik.
Statocyst (alat keseimbangan) berupa kantong berdidnding kitin yang terletak di segmen basal setiap antenula. Udang mempunyai 2 alat kelamin dalam satu individu yang disebut dengan hermaprodit. Alat kelamin jantannya berupa testis yang terletak dipasangan kaki kelima, sedangkan untuk alat kelamin betinanya adalah ovarium yang terletak dipasangan kaki ketiga.
Siklus hidup udang terjadi melalui 4 peristiwa diantaranya:
1)      Kopulasi
2)      Bertelur
3)      Perkembangan embrio dan telur
4)      Pertumbuhan larva menjadi udang dewasa
Kopulasi pertama terjadi pada umur 4 bulan, kemudian telur yang dibuahi akan dilepaskan pada malam hari mencapai 100-600 butir. Selama perkembangan embrio didalam sel telur, telur-telur tersebut melekat di pleopodas dan dilindungi oleh abdomennya selama 5-8 minggu, kemudian penetesan telur keluarlah larvanya, setelah 40 jam dari penetasan larva mengalami perkembangan tingkat kedua selama kurang lebih 6 hari dan diakhiri dengan proses ecdycis yang pertama, dan dilanjutkan pada ecdycis yang kedua yang tergantung pada induknya dan 1 minggu mengalami ecdycis yang ketiga dan kemudian dilanjutkan sampai dewasa.
Sistematik kelas crustacea terdiri dari 4 sub kelas diantaranya:
Sub kelas I. Branchiopoda, yang terbagi menjadi 4 ordo yaitu:
1)      Ordo Anostraca
Contoh: Eubranchipus
2)      Ordo Notostraca
Contoh: Apus
3)      Ordo Conchostraca
Contoh: Estheria
4)      Ordo Cladocera
Contoh: Dapnia
Sub kelas II. Ostracoda, yang terbagi menjadi 2 ordo yaitu:
1)      Ordo Myodocopa
Contoh: Sarsiella
2)      Ordo Padocopa
Contoh: Cypris
Sub kelas III. Copepoda, yang terbagi menjadi 2 ordo yaitu:
1)      Ordo Eucopepoda
Contoh: Cyclops
2)      Ordo Branchiura
Contoh: Argulus
Sub kelas IV. Cirripedia Lepas, yang terbagi menjadi 3 ordo yaitu:
1)      Ordo Thoracica
Contoh: Lepas
2)      Ordo Acrothoracica
Contoh: Alcippe
3)      Ordo Rhizocephala
Contoh: Saccullia
Sub kelas V. Malacostraco, yang terbagi menjadi 3 golongan yaitu:
1)      Golongan Phylocarida
Ordo Nebaliaceae
Contoh: Nebalia
2)      Golongan Syncarida
Ordo Anaspidaceae
Contoh: Anaspides

3)      Golongan Paricarida
a)      Ordo Mysidocea
Contoh: Mysis
b)      Ordo Cumacea
Contoh: Diastylis
c)      Ordo Isopoda
Contoh: Asellus
d)     Ordo Amphipoda
Contoh: Cammarus
4)      Golongan Eucarida
Ordo Decapoda
Contoh: Cambarus

Gambar 2. Kelompok hewan Crustacea

b.      Insecta
Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga). Banyak anggota hewan ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik, belalang,dan lebah. Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah. Karena itu pula sering juga disebut hexapoda. Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat. Hewan ini merupakan satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang. Insecta ada yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit.
Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu caput, toraks, dan abdomen. Kebanyakan insecta mempunyai 2 pasang sayap dengan tekstur vena dengan berbagai bentuk dan warna, serta ukuran yang bermacam-macam. Sepasang antena dan 3 pasang alat mulut sebagai rahang, yang mana rahang ini ada yang berupa mandibula sebenarnya adapula yang telah termodifikasi misalnya alat hisap.
Pada abdomennya terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Trakea merupakan alat pernapasan yang pada Insecta yang bercabang-cabang diseluruh tubuhnya sehingga pengambilan oksigen dapat berlangsung di seluruh tubuhnya secara langsung. Pada abdomen juga terdapat tubula malpighi, yaitu alat ekskresi yang melekat pada posterior saluran pencernaan. Sistem sirkulasinya terbuka. Organ kelaminnya dioseus.Sistem saraf yaitu sistem saraf tangga tali dimana tiap ruas tubuhnya mempunyai ganglion-ganglion.
Insecta (serangga) adalah kelas yang mempunyai anggota besar karena hewan ini kosmopolit yang dapat beradaptasi yang dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan. Kelas ini dapat dibagi ke takson ordo berdasarkan ciri-ciri sayap dan metamorfosisnya.


Tabel 1: Nama Ordo-ordo yang termasuk dalam kelas Insecta
Kelas
Ordo
Contoh
Insecta
Thysanura
Lepisma sacharina
Collembola
Sminthurus hertensis
Orthoptera
Periplaneta americana
Isoptera
Reticuliterage flavipes
Neuroptera
Myrmeleon immaculatus
Kohemerida
Kohemera simulans
Odonata
Pantala flavescana
Plecoptera
Taeniopterryx pacifica
Corrodentia
Troctes diernatarius
Mallopaga
Menopon pallidum
Embiidina
Embia texana
Thysanoptera
Thripa tabaci
Anoplura
Pediculus capitis
Hemiptera
Cimex lectularius
Hemoptera
Coccus cacsi
Dermoptera
Labia sinor
Coleoptera
Photinus acintillaus
Strapsiptera
Xemos wheeleri
Necoptera
Panoroa rufesceae
Tricheptera
Phryganea interrepta
Lepidoptera
Papilio polyxenue
Diptera
Culex pipiens
Siphonoptera
Pulex irritans
Hymenoptera
Apis mellifica
Dan lain-lain
----------------

Perkembangan Insecta dibedakan menjadi tiga : Pertama ametabola adalah perkembangan yang hanya berupa pertambahan ukuran saja tanpa perubahan wujud. Contohnya kutu buku (lepisma saccharina). Kedua hemimetabola adalah tahap perkembangan Insecta yang tidak sempurna, dimana Insecta muda yang menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum muncul, misalnya sayap. Sayap itu akan muncul hingga pada saat dewasa hewan tersebut. Insecta muda disebut nimfa. Ringkasan skemanya adalah telur – nimfa (larva) – dewasa (imago). Contoh Insecta ini adalah belalang, kecoa (periplaneta americana), jangkrik (gryllus sp.), dan walang sangit (leptocorisa acuta).
Ketiga holometabola adalah perkembangan Insecta dengan setiap tahap menunjukan perubahan wujud yang sanagt berbeda (sempurna). Tahapnya adalah sebagai berikut: telur – larva – pupa – dewasa. Larvanya berbentuk ulat tumbuh dan mengalami ekdisis beberapa kali. Setalah itu larva menghasilkan pelindung keras disekuur tubuhnya untuk membentuk pupa. Pupa berkembang menjadi bagian tubuh seperti antena, sayap, kaki, organ reproduksi, dan organ lainnya yang merupakan struktur Insecta dewasa. Selanjutnya, Insecta dewasa keluar dari pupa. Contoh Insecta ini adalah kupu-kupu, lalat, dan nyamuk.
Berdasarkan sayap, Insecta dibedakan menjadi dua sub-kelas : Pertama Apterigota (tidak bersayap), tubuh apterigota berukuran kecil sekitar 0,5 cm dan memiliki antena panjang. Umumnya berkembang secara ametabola. Contoh hewan kelas ini adalah kutu buku. Kedua Pterigota (bersayap), merupakan kelompok insecta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar dinding tubuh yang disebut Eksopterigota. Kelompok lain yang sayapnya berasal dari tonjolan dalam dinding tubuh disebut Endopterigota.
Eksopterigota dibedakan menjadi beberapa ordo bedasarkan tipe sayap, mulut, dan metamorfosisnya: Orthoptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang sempit. Misalnya kecoa, jangkrik, dan gansir. Hemiptera memiliki dua pasang sayap yang tidak sama panjang. Contohnya walang sangit leptocorisa acuta dan kutu busuk Cymex rotundus. Homoptera memiliki dua pasang yang sama panjang. Contohnya wereng coklat Nilaparvata lugens, kutu daun Aphis, dan kutu kepala Pediculus humanus. Odonata memiliki dua pasang sayap seperti jala. Contohnya capung Pantala.
Endopterigota dibedakan menjadi : Coleptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang keras dan tebal. Misalnya kumbang tanduk Orycies rhinoceros dan kutu gabah Rhyzoperta diminica. Hymenoptera memiliki dua pasang sayap yang seperti selaput, dengan sayap depan lebih besar daripada sayap belakang. Misalnya semut rangrang Oecophylla saragillina, semut hitam Monomorium sp., lebah madu Apis indica, dan tawon Xylocopa latipes. Diptera hanya memiliki sepasang sayap. Misalnya nyamuk Culex sp., nyamuk malaria Anopheles sp., nyamuk demam berdarah Aedes Aegypti, lalat rumah Musca domestica, lalat buah Drosophila melanogaster, dan lalat tse-tse Glossina palpalis. Lepidoptera memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus dan tipe mulut mengisap. Misalnya kupu-kupu sutera Bombyx mori dan kupu-kupu elang Acherontia atropos

Gambar 3. Kelompok hewan Insecta
c.       Kelas Myriapoda
Myriapoda (dalam bahasa yunani, myriad= banyak, podos= kaki) merupakan hewan berkaki banyak. Hewan kaki seribu adalah salah satunya yang terkadang kita lihat di lingkungan sekitar kita. Myriapoda hidup di darat pada tempat lembap, misalnya di bawah daun, batu, atau tumpukan kayu. Bagian tubuh Myriapoda sulit dibedakan antara toraks dan abdomen. Tubuhnya memanjang seperti cacing. Pada kaput terdapat antena, mulut, dan satu pasang mandibula (rahang bawah), dua pasang maksila (rahang atas), dan mata yang berbentuk oseli (mata tunggal).
Tubunya bersegmen dengan satu hingga dua pasang anggota badan pada tiap segmennya. Setiap segmen terdapat lubang respirasi yang disebut spirakel yang menuju ke trakea. Ekskresinya dengan tubula malpighi. Myriapoda bersifat dioseus dan melakukan repsroduksi seksual secara internal. Myriapoda dibedakan menjadi 2 sub kelas, yaitu Chilopoda dan Diplopoda, yaitu:
1)      Sub kelas Chilopoda, Kelompok hewan ini dikenal sebagai kelabang. Tubuhnya memanjang dan agak pipih setiap segmennya mempunyai sepasang alat ekstremitas, kecuali segmen belakang kepala yang mana alat ekstremitas ini diganti oleh cakar beracun yang berguna untuk membunah mangsa misalnya semut, molusca, dll. Pada kepalanya terdapat antena tersusun 12 segmen. Alat pencernaan sederhana yang mengadakan percabangan setiap segmennya. Alat ekskretorinya adalah pembuluh malphigli. Kelompok hewan ini pergerakannya cepat, habitatnya dibawah batu-batu dan dibawah kayu yang telah mati. Contohnya: Scolopendra gigas
Panjangnya mencapai 30 cm dan gigitannya berbahaya bagi manusia. Chilopoda terbagi lagi menjadi 4 famili, yaitu:
a)      Famili Geophilidae
Tubuh panjang tersusun 31 segman, tidak mempunyai mata antena bersegman 14. Contoh: Geophilus rubens
b)      Famili Scolopendridae
Tubuh terdiri dari 21-23 segman.
Contoh: Scolopendra gigas
c)      Famili Lithobiidae
Tubuh berruas-ruas banyak tetapi mempunyai alat gerak hanya 15 buah segman
Contoh: Lithobius forticatus
d)     Famili Scutigeridae
Tubuh pendek dengan 15 segman/ruas, semua ruas tubuh mempunyai alat gerak sepasang dan kaki yang terakhir merupakan kaki yang terpanjang.
Contoh: Scutigera foceps
2)      Sub Kelas Diplopoda, Hewan pada ordo ini dikenal dengan kaki seribu, meskipun jumlah kakinya bukan berjumlah seribu. Tubuhnya sub slindris dengan jumlah segmen 25-100 buah, persegman mempunyai 2 pasang alat ekstremitas. Pada segman yang ke-7 hewan jantan alat gerak ini bermodifikasi menjadi alat kopulasi. Mulutnya terdiri dari dua pasang maksila dan bibir bawah. Pada tiap segmen tubuhnya terdapat dua pasang kaki dan dua pasang spirakel. Diplopoda tidak memiliki cakar beracun karenanya hewan ini bersifat hebivora atau pemakan sisa organisme. Namun pada setiap segmannya mempunyai kelenjar yang dapat mengeluarkan bau tertentu, lubangnya ada disebelah lateral. Alat pernapasan dengan trakea yang tidak bercabang-cabang bermuara di depan alat ekstremitas disetiap segmannya, disertai lubang alat ekskresi yang berjumlah 2 ayau 4 buah persegman. Gerakkan hewan ini lambat dengan kaki yang bergerak seperti gelombang. Bila terganggu hewan ini akan menggulungkan tubuhnya dan pura-pura mati. Habitatnya ditempat gelap dan lembab. Jenis kelamin gonochoristic, telur terdapat di tanah yang basah. Hewan ini jika dijumpai dalam keadaan yang masih muda jumlah segman sedikit dengan ekstemitas hanya tiga pasang seperti insecta yang belum ada sayapnya. Contohnya: Luwing
Sub kelas Diplopoda ini membawahi 3 famili, yaitu:
a)      Famili Polyxenidae
Tubuh kecil, berintegumen lunak, masing-masing ruas dikanan kiri memiliki berkas rambut kaku seperti sikat, alat kopulasi pada hewan jantan tidak ada. Contoh: Polyxenus farciculatus
b)      Famili Julidae
Interguman keras, maxilla berupa lembaran, pada ruas ketujuh terdapat kaki yang telah termodifikasi menjadi alat kopulasi hewan jantan. Contoh: Julus virgatus
c)      Famili Polydesmidae
Tubuh memiliki 19-22 ruas, sepasang kaki pertama di ruas ketujuh mengalami modifikasi menjadi alat kopulasi pada hewan jantan. Contoh: Polydesmus serratus

Gambar 4. Kelompok hewan Myriapoda
d.      Kelas Arachnoidea
Arachnoidea (dalam bahasa yunani, arachno = laba-laba) disebut juga kelompok laba-laba, meskipun anggotanya bukan laba-laba saja. Kalajengking adalah salah satu contoh kelas Arachnoidea yang jumlahnya sekitar 32 spesies namun diantaranya telah punah. Ukuran tubuh Arachnoidea bervariasi, ada yang panjangnya lebih kecil dari 0,5 mm sampai 9 cm. Arachnoidea merupakan hewan terestrial (darat) yang hidup secara bebas maupun parasit. Arachnoidea yang hidup bebas bersifat karnivora. Tidak memiliki antena dan rahang sebenarnya, sepasang ekstremitas pertama berfungsi sebagai penjepit, tubuhnya terbagi menjadi 2 bagian yaitu cephalon dan abdomen.
Kelas ini dibagi menjadi 5 sub kelas yaitu sebagai berikut:
1)      Sub kelas Merostomata
Terbagi menjadi 2 ordo, yaitu:
a)      Ordo Xiphosura
Contoh: Limulus polyphemus
b)      Ordo Euripterida
Contoh: Sudah punah
2)      Sub kelas Arachnida
Terbagi menjadi 8 ordo diantaranya:
a)      Ordo Scorpionida
Contoh: Diplocentrus whitei
b)      Ordo Pedipalpi
Contoh: Tarautula whitei
c)      Ordo Araneida
Contoh: Salticus scenicus
d)     Pappigradi
Contoh: Koenia wheeleri
e)      Pseudoscorpionida
Contoh: Chelifercaucroides
f)       Solpugida
Contoh: Eremobates pallipes
g)      Phalangida
Contoh: Liobunum vittatan
h)      Acarina
Contoh: Sarcoptes scabici
3)      Sub kelas Pynogonida
Contoh: Nymphon striomii
4)      Sub kelas Tardigrada
Contoh: Macrobites hufelandi
5)      Sub kelas Pantastomida
Contoh: Linguatula scarrata
Berikut adalah ciri-ciri dari salah satu hewan Arachnoidea yang sering kita jumpai, yaitu laba-laba. Laba-laba meliputi kurang lebih 20.000 jenis yang masih hidup, habitat mereka di pohon-pohon yang hidup dihutan, pegunungan tinggi, gurun pasir dan rawa-rawa. Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu cephalothorax dan abdomen yang tidak beruas-ruas. Di cephalothoraxnya memiliki 6 pasang anggota tubuh, tidak memiliki antena, alat sensoris terdapat di pedipalpi dan kaki jalan.
Anggota tubuh pertama disebut dengan chelicerae yang mempunyai kelanjar racun, yang berguna unutuk membunuh hewan-hewan mangsanya. Anggota tubuh kedua adalah pedipalpi yang bagian dasarnya disebut dengan maxillae yang berguna untuk memotong makanan. Pedipalpi pada hewan jantan digunakan untuk alat kopulasi.
Secara anatomi kaki laba-laba ini mempunyai bagian coxa, trochanter, femur, patella, tibia, metatarsus dan tarsus. Bagian kepala depan terdapat mata yang berjumlah 8. Sistem pencernaannya sudah lengkap karena sudah mempunyai mulut dan anus.
Sistem peredaran darah sudah mempunyai jantung dan pembulh-pembuluhnya. Sistem pernapasan dengan menggunakan trakea dan paru-paru buku. Paru-paru buku ini berupa 2 kantong yang masing-masing terdiri dari lipatan-lipatan serupa dengan lembaran daun yang berjumlah 15-20 lembar.
Alat ekskresi berupa badan malpigi yang mengalir di intestinum. Sistem saraf terdiri dari simupul otak yang terletak dibagian atas esophagus dan simpul subespohagus, kemudian dari kedua simpul tersebut keluarlah saraf-saraf ke seluruh tubuh. Jenis kelamin laba-laba gonochoristic (terpisah).
Alat pembuat sarang dikerjakan oleh 3 pasng ekstremitas pada ujung caudal abdomen. Adapunyang menhgasilkan benang-benang sarang tersebut adalah tabung-tabung mikroskopis yang jumlahnya sampai ratusan. Tabung-tabung inilah yang menghasilkan kelenjar sutra, dimana hasil sekresinya adalah semacam protein sehingga jika keluar dari tubuh laba-laba tersebut akan segera mengering ketika terkena udara. Pola sarang laba-laba yang berbeda, hal ini tergantung spesies masing-masing.

Gambar 5. Kelompok hewan Arachnoidea
B.     Sistem pencernaan
Sistem pencernaan Arthropoda terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mulutnya dilangkapi dengan berbagai alat tambahan yang beragam, misalnya mandibula dan maksila pada belalang.

C.    Sistem reproduksi
Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual. Namun ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis. Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan). Individu yang dihasilkan bersifat steril. Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua). Hasil fertilisasi berupa telur.

D.    Sistem ekskresi dan sekresi
Ekskresi dengan kelenjar hijau atau dengan pembuluh malpigih. Sisa metabolisme berupa cairan dikeluarkan oleh organ ekskresi yang disebut saluran/ tubula malpighi, kelenjar ekskresi, atau keduanya.
Sistem sirkulasi Arthropoda bersifat terbuka. Sistem sirkulasi terdiri dari jantung, pembuluh darah pendek, dan ruang disekitar organ tubuh yang disebut sinus atau hemosol. Darah Arthropoda disebut juga hemolimfa. Alat indra pada hewan arthropoda berkembang dengan baik seperti indra penglihatan, penciuman, antena untuk peraba dan penciuman, sebagian besar terletak dibagian anterior tubuh.

E.     Ekologi
Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas. Ada yang di laut, periran tawar, gurun pasir, dan padang rumput. Selain itu cara hidup arthropoda ada yang hidup bebas, parasit, komensial, atau simbiotik. Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok hewan ini, misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan lebah.

F.     Peranan dalam kehidupan manusia
Berbagai jenis arthropoda memberikan peranan penting bagi manusia. Peran arthropoda yang menguntungkan manusia misalnya dibidang pangan dan sandang yaitu sebagai berikut : Sumber makanan yang mengandung protein hewani tinggi. Misalnya Udang windu Panaeus monodon, rajingan Portunus pelagicus, kepiting Scylla serrata, dan udang karang Panulirus versicolor penghasil madu, yaitu lebah madu Apis indica. Bahan industri kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera Bombyx mori.
Selain memberikan peranan penting bagi manusia beberapa jenis arthropoda juga dapat merugikan manusia antara lain : faktor perantara penyakit bagi manusia. Misalnya nyamuk malaria, nyamuk demam berdarah, lalat tsetse sebagai faktor penyakit tidur, dan lalat rumah sebagai vektor penyakit tifus. Menimbulkan gangguan pada manusia. Misalnya caplak penyebab kudis, kutu kepala, dan kutu busuk. Hama tanaman pangan dan industri. Contohnya wereng coklat dan kumbang tanduk. Perusak makanan. Contohnya kutu gabah. Perusak produk berbahan baku alam. Contohnya rayap dan kutu buku.










G.    Daftar Pustaka

Rahayu, Tuti. 2004. Sistematika Hewan Invertebrata. Muhammadiyah University Press: Surakarta.

http://arianirini.blogspot.com/2014/06/makalah-biologi-filum-arthropoda.html

https://dhewhy.wordpress.com/2009/07/24/filum-arthropoda/


Tidak ada komentar :

Posting Komentar